Last modified: 2022-11-04
Abstract
References
[1] Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 Tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil.
[2] https://www.ptpjb.com/melihat-sejarah-terbentuknya-ecomarine-mangrove/
[3] Jaya, Adam Pasuna. (2014). Alternatif Kebijakan Kompensasi Nelayan Muara Angke Akibat Jakarta Coastal Defence Strategy. Bandung: Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota A V2N2 Institut Teknologi Bandung.
[4] I Made Putrawan (2014). Konsep-konsep Dasar Ekologi Dalam Berbagai Aktivitas Lingkungan. Bandung: Alfabeta.
[5] Sukirman Rahim dkk, (2017). Hutan Mangrove dan Pemanfaatannya. Yogyakarta: CV Budi Utama
[6]Sonny Keraf (2014) Filsafat Lingkungan Hidup Alam Sebagai Sistem Kehidupan. Yogyakarta.Kanisius.
[7] Ambinari, M., dkk. (2016) Penataan Peran Para Pihak dalam Pengelolaan Hutan Mangrove di Perkotaan. Jurnal Analisis Kebijakan Kehutanan Vol. 13. 10.20886/jakk.2016.13.1.29-40.
[8] Sarango-Lalangui, P. , dkk (2018) Sustainable Practices in Small and Medium-Sized Enterprises in Ecuador. Sustainability Journal 2105 MDPI. doi:10.3390/su10062105.
[9] H. Herdiansyah & A D Januari (2021) Smart Communities and Community Empowerment for Environmental Sustainability. IOP Conf. Ser: Earth Environ. Sci 940012078.
[10] Soedarmo, S.P.K (2018). Pelestarian Hutan Mangrove dan Peran Serta Masyarakat Pesisir. Semarang: Penerbit Undip Press. ISBN: 978-979-097-518-7.